Pengembangan Materi Ajar Geografi SMA Kelas XI Semester II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Geografi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan kausal berbagai gejala dan peristiwa yang terjadi di muka
bumi, baik fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya
melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan regional. Hasil kajian
geografidiarahkan untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan
pembangunan. Dalam mendeskripsikan, memahami, mengidentifikasi, mengevaluasi,
dan mengatasi masalah pembangunan, geografi dibantu oleh sejumlah teknologi
seperti penginderaan jauh, peta, dan Sistem Informasi Geografis (SIG).
Dalam kurikulum 2013 mata pelajaran geografi
dikelompokkan pada rumpun Mata Pelajaran Peminatan Ilmu-ilmu Sosial sehingga
kajiannya lebih diarahkan pada sudut pandang keberadaan dan aktivitas manusia
yang dipengaruhi oleh dinamika alam fisik. Sebagai kurikulum yang berbasis
kompetensi, mata pelajaran Geografi ditetapkan memiliki empat buah Kompetensi
Inti (KI) yaitu kompetensi aspek menghayati dan mengamalkan ajaran agama,
kompetensi aspek afektif, kompetensi aspek kognitif, dan kompetensi aspek
psikomotor. Pada aspek kognitif dan psikomotor, mata pelajaran geografiakan
membekali peserta didik untuk mampu menganalisis keterkaitan antara dua atau lebih
faktor atau variabel, menentukan underlying
concept/theory geografi, mengevaluasi, dan mencipta gagasan yang bersifa toriginal
terkait dengan objek kajian geografi. Pada aspek afektif diharapkan dapat
membangun kemampuan peserta didik untuk bersikap, bertindak cerdas, arif, dan
bertanggungjawab dalam menghadapi masalah sosial, ekonomi, ekologis, dan
kebencanaan.Selanjutnya setelah keseluruhan proses pembelajaran dilalui,
peserta didik diharapkan mampu mencapai Kompetensi Inti menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Selain itu, dalam rangka mengenalkan
wilayah dan potensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kajian materi
geografi pada Kurikulum 2013 akan dilengkapi dengan contoh dan kasus yang
terjadi di tanah air. Dengan cara demikian, Geografi diharapkan dapat menjadi
bagian dalam memupuk sikap dan perilaku cinta tanah air, menanamkan kebanggaan
sebagai bangsa Indonesia, dan bertanggung jawab terhadap keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
1.2. Rumusan
Masalah
1.2.1.
Bagaimana posisi Mata Pelajaran Geografi pada Kurikulum 2013
1.2.2. Apa Saja Materi Geografi yang terdapat pada Kurikulum 2013 Kelas XI
Semester II
1.2.3.
1.3 Tujuan
Masalah
1.3.1. Mengetahui Posisi Mata Pelajaran Geografi pada Kurikulum 2013
1.3.2 Mengetahui Apa Saja Materi Geografi yang terdapat pada Kurikulum
2013 Kelas XI Semester II
1.3.3.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Geografi pada Kurikulum 2013
Dalam kurikulum 2013 mata
pelajaran geografi dikelompokkan pada rumpun Mata Pelajaran Peminatan Ilmu-ilmu
Sosial sehingga kajiannya lebih diarahkan pada sudut pandang keberadaan dan
aktivitas manusia yang dipengaruhi oleh dinamika alam fisik. Sebagai kurikulum
yang berbasis kompetensi, mata pelajaran Geografi ditetapkan memiliki empat
buah Kompetensi Inti (KI) yaitu kompetensi aspek menghayati dan mengamalkan
ajaran agama, kompetensi aspek afektif, kompetensi aspek kognitif, dan
kompetensi aspek psikomotor. Pada aspek kognitif dan psikomotor, mata pelajaran
geografiakan membekali peserta didik untuk mampu menganalisis keterkaitan antara
dua atau lebih faktor atau variabel, menentukan underlying concept/theory geografi, mengevaluasi, dan mencipta gagasan
yang bersifa toriginal terkait dengan objek kajian geografi. Pada aspek afektif
diharapkan dapat membangun kemampuan peserta didik untuk bersikap, bertindak
cerdas, arif, dan bertanggungjawab dalam menghadapi masalah sosial, ekonomi,
ekologis, dan kebencanaan.Selanjutnya setelah keseluruhan proses pembelajaran
dilalui, peserta didik diharapkan mampu mencapai Kompetensi Inti menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Selain itu, dalam rangka mengenalkan
wilayah dan potensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kajian materi
geografi pada Kurikulum 2013 akan dilengkapi dengan contoh dan kasus yang
terjadi di tanah air. Dengan cara demikian, Geografi diharapkan dapat menjadi
bagian dalam memupuk sikap dan perilaku cinta tanah air, menanamkan kebanggaan
sebagai bangsa Indonesia, dan bertanggung jawab terhadap keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945.
2.2 Isi Materi Ajar Geografi Kelas XI Semester II Pada Kurikulum 2013
BAB 5. Bab
5 Budaya Nasional dan Interaksi Global
A.
Sebaran
Keagamaan Budaya Nasional
1.
Konsep
Budaya
Budaya
merupakan pengembangan majemuk dari budi daya, yang berarti daya dari
budi.Jadi, budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan
karsa.Dalam kehidupan bermasyarakat, budaya membekali anggotanya pedoman
perilaku dalam bertindak.Budaya terbentuk dari beberapa unsur yang saling
terkait yang dapat berupa ide, artefak, dan aktivitas. Unsur-unsur kebudayaan
secara universal antara lain sebagai berikut:
a.
Bahasa
Bahasa merupakan alat
pengantar dalam berkomunikasi.Bahasa memiliki perbedaan untuk setiap wilayah di
Indonesia.perbedaan bahasa ditentukan oleh adat istiadat, wilayah, dan
demografi.
b.
Sistem
Pengetahuan
Pengetahuan sangt
berguna untuk melahirkan ide-ide yang baru dan kratif.oleh karena itu, budaya
tersebut dapat dipertahankan. Tanpa adanya pengetahuan budaya tersebut tidak
akan tercipta, apalagi berkembang.
c.
Organisasi
Sosial
Manusia membutuhkan
manusia lain dalam hidupnya. Maka, organisasi social muncul untuk memenuhi
kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial.
d.
Peralatan
Hidup dan Teknologi
Manusia mengambangkan
peralatan hidup dan teknologi untuk dapat menyiasati lingkungan tempat
tinggalnya.
e.
Mata
Pencarian
Mausia memiliki naluri
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.Maka, manusia berusaha untuk
mendapatkan mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhannya.
f.
Sistem
Religi
Sistem religi muncul
untuk memenuhi kebutuhan manusia yang kuasa.Manusia sadar terdapat zat yang
menguasai seluruh bumi dan alam semesta.
g.
Kesenian
Manusia tidak hanya
memerlukan kebutuhan fisik, tetapi juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan psikis mereka.Oleh karena itu maka manusia menciptakan kesenian yang
dapat dirasa dan didengar.
Unsur
kebudayaan universal diatas diturunkan lagi menjadi kebudayaan khusus.Faktor
geografis yang mempengaruhi unsur budaya diatas membentuk daerah kebudayaan.Hal
ini karena terdapat keterkaitan antara aspek alam (faktor geografis) dengan
aspek manusia (kebudayaan).
2.
Budaya
Lokal dan Budaya Nasional
a.
Budaya
Lokal
Budaya
lokal dapat dikatakan sebagai budaya yang dimiliki oleh daerah atau suku bangsa
yang bersifat khas dan diwariskan secara turun temurun dalam ruang lingkup
wilayah tersebut. Budaya lokal lahir ketika penduduk suatu daerah telah
memiliki segala bentk cara-cara berprilaku, bertindak serta pola piker yang
sama.
Kemajemukan
budaya lokal di Indonesia tercermin dari keragaman budaya dan adat istiadat
penduduk.Kehidupan suku bangsa di Indonesia memiliki perbedaan-perbedaan yang
mencerminkan keragaman budaya.
b.
Budaya
Nasional
Budaya
nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.Budaya lokal
merupakan pembentuk budaya nasional. Dengan demikian, budaya nasional merupakan
gabungan dari budaya lokal atau daerah yang ada di suatu Negara.dalam
kebudayaan nasional terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing
dari proses akulturasi maupun asimilasi yang menjadi unsur pemersatu
bangsa..kebudayaan nasional memberi identitas kepada bangsa Indonesia dan dapat
dipakai oleh seluruh masyarakat.
3.
Pengaruh
Geografis Terhadap Keragaman Budaya
Keragaman
budaya suatu wilayah bergantung pada faktor geografis.Pada umumnya budaya yang
berkembang di suatu wilayah cenderung menunjukkan karakteristik dan pemenuhan
kebutuhan masyarakat daerah itu sendiri.Kebudayaan daerah di Indonesia
sangatlah beragam. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan
batas-batas geografis antara lain sebagai berikut:
a.
Letak
Geografis
Keadaan geografis
Indonesia yang sangat luas telah memaksa penduduk untuk menetap di daerah yang
terpisah satu sama lain. Keterbatasan teknologi komunikasi pada masa lalu
menyebabkan isolali geografis antar masyarakat yang tersebar di berbagai pulau.
b.
Posisi
Strategis
Menurut
Koentjaraningrat, budaya lokal Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan
Hindhu-Budha, Islam, dan Eropa. Hal ini tidak terlepas dari posisi Indonesia
yang berada di jalur strategis, yaitu terletak diantara dua benua dan dua
samudra yang menjadi perlintasan hubungan antar bangsa.
c.
Kondisi
Ekologis
Lingkungan ekologis
terbentuk dari struktur tanah, iklim, dan topografi memberikan kontribusi bagi
kondisi penduduk baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya.Perbedaan
ekologis berpengaruh terhadap kemajemukan budaya lokal di Indonesia.
4.
Interaksi
Budaya
Interaksi dengan budaya
asing menghasilkan kebudayaan baru yang semakin memperkaya budaya.
a.
Akulturasi
Akulturasi adalah
proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan tertentu (asli) di hadapkan
dengan kebudayaan lainnya (asing).
b.
Asimilasi
Asimilasi adalah
pembauran dua atau lebih kebudayaan yang ditandai dengan hilangnya kebudayaan asli
dan membentuk suatu kebudayaan yang baru.
c.
Amalgamasi
Amalgamasi adalah
proses penyatuan dua atau lebih rasa tau kebudayaan melalui proses perkawinan.
B.
Kearifan
Lokal Dalam Budaya Nasional Indonesia
1.
Kearifan
Lokal
Kearifan
lokal (local wisdom) adalah tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal
dalam berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif.Kearifan lokal
berasal dari nenek moyang yang menyatu dalam kehidupan manusia yang diturunkan
dari generasi ke generasi.Kearifan lokal dibangun sebagai pedoman, pengendali,
aturan, dan rambu-rambu untuk berprilaku hubungannya dengan antar manusia
maupun dengan alam.
2.
Bentuk
Kearifan Lokal dalam Budaya Nasional
Bentuk-bentuk
kearifan lokal dalam masyarakat data berupa nilai, norma, kepercayaan, dan
aturan-aturan khusus. Beberapa bentuk kearifan lokal yang berperan dalam
pengelola sumber daya alam dan lingkungannya dalam kebudayaan masyarakat adalah
sebagai berikut:
a.
Kearifan
Lokal dalam Bidang Pertanian
1) Subak
di Bali
2) Pranoto
mongso di Jawa
3) Nyabuk
gunung di Jawa
4) Masyarakat
Undau Mau di Kalimantan Barat
b.
Kearifan
Lokal dalam Falsafah, Tradisi, dan Kepercayaan
1) Kearifan
Suku Mentawai, Sumatra Barat
2) Falsafah
hidup suku Baduy di Banten
c.
Kearifan
Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1) Konservasi
laut Orang Bojo di Togean
2) Kepercayaan
terhadap alam di Papua
3) Tradisi
Tanaโ suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur
d.
Kearifan
Lokal dalam Cerita Budaya, Petuah, dan Sastra
1) Pasang ri kajang,
pesan leluhur masyarakat adat Kajang Tana Toa, kabupaten Bulukumba
2) Semong
daam cerita rakyat Aceh
3) Kearifan
lokal dalam sastra Melayu
e.
Kearifan
Lokal dalam Mitos Masyarakat
1) Hutan
larangan di Kampung Naga, Jawa Barat
2) Lubuk
Larangan, Sumatera Barat
3) Mitos
terhadap pohon-pohon dan hewan keramat
f.
Kearifan
Lokal dalam Seni Arsitektur Rumah Adat
Konsep kearifan lokal
juga terdapat dalam seni arsitektur rumah adat suku-suku di Indonesia.Diasanya
rumah adat dibangun dengan menyelaraskan alam sekitar. Seperti, rumah adat Bali
dengan kearifan lokalnya terbukti ramah lingkungan, memperhatikan konsep Tri
Hita Karana, Tri Mandala, Asta Bumi, dan Asta Kosala Kosali.
3.
Pentingnya
Menjaga Kearifan Lokal Untuk Kelestarian Alam
Akhir-akhir
ini eksistensi karifan lokal dirasa semakin memudar dengan kelompok
masyarakat.Apalagi ditempa dengan pengaruh interaksi dengan budaya luar tanpa
disaring nilai-nilai positifnya.Kesalahan pengelolaan sumber daya alam memang
bukan menjadi masalah baru, namun saat ini belum ada solusi tepat untuk
melestarikannya.Pengelolaan dan memanfaatkan sumber daya alam yang arif dengan
teknologi tinggi juga belum tentu menjamin kelestarian alam.Kearifan lokal
menjadi suatu alternative untuk menyelesaikannya.Kearifan lokal sangat penting
untuk dikaji dan dilestarikan keberadaannya.Selain itu, kearifan lokal penting
untuk menjaga nilai-nilai budaya dan kelestarian lingkungan alam.
C.
Pengaruh
Interaksi Global Terhadap Budaya Nasional
Global
mempunyai arti menyeluruh, bersifat mendunia, sehingga dapat ditarik kesimpulan
global adalah mencakup atau mempengaruhi dunia.Dalam era global seperti
sekarang ini, interaksi antar Negara sangat mudah terjadi.Era global dikenal
dengan istilah globalisasi.
1.
Globalisasi
Globalisasi
adalah suatu proses dunia menjadi satu tanpa batas. Proses globalisasi ini
terjadi antara akhir abad ke-20 dan permulaan abad ke-21. Dengan adanya
globalisasi, dunia menjadi seperti borderless atau tanpa sekat. Hal yang paling
mendapat pengaruh globalisasi adalah
trade (perdagangan), travel
(pariwisata), dan telekomunikasi.
a.
Saluran
Globalisasi
Globalisasi
tidak begitu saja sampai ke masyarakat, akan tetapi membutuhkan saluran.
Beberapa saluran yang dapat mempercepat proses globalisasi antara lain sebagai
berikut:
1)
Komunikasi dan transportasi;
2)
Perdagangan internasional;
3)
Pariwisata internasional;
4)
Migrasi internasional;
5)
Kerjasama antar Negara;
6)
Media massa.
b.
Dampak
Globalisasi
Disisi
lain globalisasi memberi dampak positif, namun tidak sedikit pula dampak dampak
negative yang ditimbulkan. Berikut dampak-dampak globalisasi.
Dampak positif
|
Dampak negative
|
Akses berkomunikasi dan informasi semakin mudah.
|
Interaksi masyarakat semakin berkurang karena
interaksi lebih banyak dilakukan melalui teknologi komunikasi.
|
kemajuan transportasi menyebabkan mobilitas tinggi
|
- Polus udara dan lingkungan
-penggunaan bahan bakar yang semakin bertambah
- meningkatkan angka kemacetan
|
Mudah mendapatkan barang komoditas dari berbagai Negara
|
- timbul masyarakat dengan pola konsumtif
-lunturnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri
|
Kualitas SDM semakin meningkat. Masyarakat semakin
gencar meningkatkan kualitas SDM sebagai antisipasi persaingan global.
|
- persaingan dunia kerja menjadi semakin berat
- spesialis dalam berbagai bidang pekerjaan
|
Sikap toleransi semakin berkembang
|
- sikap individulistik
- kepekaan sosial semakin memudar
|
Pengelolaan SDA dengan teknologi canggih
|
- eksploitasi SDA secara berlebih
-banyak kerusakan lingkungan alam
|
Berkembangnya demokrasi
|
- Ideologi asing mudah masuk sehingga mengubah tata
nilai dalam masyarakat
- adopsi budaya yang belum tentu sesuai dengan
kepribadian bangsa.
|
2.
Pengaruh
Globalisasi Terhadap Budaya Nasional
Pengaruh
globalisasi yang mengancam jati diri bangsa adalah masuknya unsur-unsur budaya
yang bertentangan dengan budaya nasional. Di era globalisasi ini, setiap bangsa
bebas keluar masuk memberikan pengaruhnya kepada bangsa lain. Akibatnya,
berbagai paham dan ideologi pun masuk ke bangsa ain, begtu pula bangsa
Indonesia.Globalisasi dewasa ini merambah hampir di semua bidang kehidupan
kehidupan.Tidak semua masyarakat menerima globalisasi dengan tangan terbuka.
Ketidaksiapan menerima globalisasi akan menciptakan perubahan dalam masyarakat.
Beberapa dampak akibat ketidak siapan dalam penerimaan globalisasi adalah
sebagai berikut:
a.
Kesenjangan
Budaya (Cultural Lag)
cultural lag adalah
suatu kondisi dimana terjadi kesenjangan antara berbagai bagian dalam suatu
kebudayaan. Dapat dikatakan cultural lag merupakan
suatu ketertinggalan kebudayaan.
b.
Gegar
Budaya (Culture Shock)
Culture shock atau
disebut gegarbudaya merupakan istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan
dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial budaya yang
berbeda.Globalisasi banyak membawa unsur-unsur budaya baru yang mungkin
mengakibatkan โkekagetanโ oleh masyarakat yang tidak siap menerimanya.
3.
Kearifan
Lokal Sebagai Temeng Arus Negatif Globalisasi
Arus
global dapat cepat menggerus nilai-nilai budaya lokal termasuk kearifan lokal
yang dipegang oleh masyarakat.Jika ditelusur lebih dalam, nilai-nilai kearifan
lokal dalam budaya penduduk Indonesia selaras dengan isu-isu seperti demokrasi,
hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.Globalisasi telah mendorong terjadinya
pergeseran atau perubahan terhadap system atau aturan yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat.
Kearifan
lokal dapat dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penyusunan strategi dalam
pelestarian dan pengembangan budaya.Upaya memperkuat jati diri daerah dapat
dilakukan melaui penanaman nilai-nilai budaya dan kesejarahan senasip
sepenanggungan diantara warga.oleh karena itu.Oleh karena itu, perlu dilakukan
revitalisasi budaya daerah dan penguatan budaya daerah.Upaya tersebut dapat
meminimalisasi dampak negatif atau menahan gemburan nilai-nilai yang merusak
kepribadian bangsa ketika interaksi kebudayaan antar bangsa semakin intensif,
maka sangat diperlukan ketahanan budaya yang tangguh.
D.
Budaya
Tradisional Sebagai Potensi Wisata dan Ekonomi
1.
Budaya
Tradisional
Budaya
tradisional adalah kebudayaan yang terbentuk dari keanekaragaman suku di
Indonesia serta dipengaruhi oleh sejarah, kebiasaa, dan adat masa
lalu.Keberadaan budaya tradisional dapat diketahui dari berbagai jenisnya
sebagai berikut.
a. Kesenian
tradisional, merupakan suatu kesenian yang berasal dari daerah tertentu dan
memiliki ciri khas.
b. Bahasa
tradisional, atau dikenal dengan sebutan bahasa daerah yang menjadi ciri khas
masyarakat di daerah tersebut.
c. Lagu
tradisional,dikenal juga dengan sebutan lagu daerah, merupakan nyanyian atau
lagu yang menjadi ciri khas daerah tersebut
d. Tarian
tradisional, merupakan tarian khas dari daerah tertentu yang memiliki arti
penting karena fungsinya sebagai sebuah penghormatan dan memiliki nilai
sendiri.
e. Alat
musik tradisional, merupakan alat musik khas dari suatu daerah yang digunakan
untuk membawakan lagu daerah dan mengiringi tari daerah.
f. Pakaian
tradisional, merupakan pakaian khas dari suatu daerah yang berbeda dengan
daerah lainnya.
g. Senjata
tradisional, merupakan senjata khas dari derah tertentu yang digunakan oleh
para leluhur.
h. Rumah
tradisional, atau sering disebut dengan rumah adat ini memiliki ciri khas
derahnya masing-masing.
i.
Permainan dan olahraga tradisional,
merupakan permainan dan olahraga yang berkembang dari daerah tertentu.
j.
Makanan tradisional, merupakan makanan
khas dari suatu daerah tertentu.
2.
Potensi
Wisata Budaya Tradisional Sebagai Bentuk Ekonomi Kreatif
Kekayaan
alam dan budaya di Indonesia sangat beranekaragam, hal tersebut menjadi sebuah
potensi dalam bidang pariwisata.Selain keindahan alam Indonesia, budaya
tradisional juga dapat dijadikan sebagai potensi untuk meningkatkan bidang
pariwisata, salah satunya dalam pengembangan ekonomi kreatif.Ekonomi kreatif
sebagai potensi wisata budaya tradisional bertujuan bersumber dari seni budaya
dan tradisi serta kearifan lokal masyarakat adat.Oleh karena itu, ekonomi
kreatif mempunyai peranan untuk mempromosikan sekaligus melestarikan budaya
tradisional. Contoh daerah-daerah di Indonesia yang telah mengembangkan ekonomi
kreatif sebagai potensi budaya tradisional adalah sebagai berikut:
a. Daerah
Tapanuli, Sumatra Utara
Di
daerah ini berbagai budaya tradisional telah dikembangkan menjadi ekonomi
kreatif tari tor-tor, rumah adat bolon, dank ain ulos.
b. Daerah
Kampung Laweyan Solo, Jawa Tengah
Sejak
abad XIV, Laweyan sudah menjadi pasar perdagangan pakaian.saat ini, Laweyan
terkenal sebagai kampong batik.
c. Daerah
Kalimantan
Potensi
budaya tradisional yang dapat dijadikan sumber ekonomi kreatif misalnya pada
masyarakat suku Dayak di Kalimantan.
d. Daerah
Sulawesi
Suku
Toraja di Sulawesi terkenal dengan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan, dan
ukiran kayunya. Rambu Solo, upacara pemakaman yang berlangsung selama
berhari-hari merupakan potensi wisata budaya tradisional yang menarik wisatawan
domestic dan mancanegara untuk berkunjung.
e. Daerah
Ubud, Bali
Pesona
Desa Ubud telah diketahui hingga ke mancanegara, tidak hanya karena pemandangan
alamnya, tetapi juga potensi budaya tradisionalnya.Pertunjukan seni seperti
sendratari kecak dan pameran lukisan juga pameran ukiran merupakan pertunjukan
yang selalu digelar setiap harinya di museum dan galeri di Desa Ubud.Selain
itu, kekhasan kulinernya seperti, bebek bengil merupakan kekayaan tradisional
yang dapat menjadi potensi pengembangan ekonomi kreatif.
f. Kampung
Sade, Nusa Tenggara Barat
Kampung
Sade merupakan perkampungan suku Sasak dengan jumlah oleh penduduknya sekitar
700 jiwa.Kampung Sasak memiliki kebudayaan tradisional yang masih dijaga
kelestariannya.Hal ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif
yang dapat meningkatkan perekonomian penduduknya.
g. Kampong
Adat Bena, Nusa Tenggara Timur
Kampung
Adat Bena memiliki kekhasan tersendiri yang dapat menarik minat wisatawan untuk
berkunjung.Kampung Adat Bena didesain berbentuk perahu dan juga dapat berfungsi
sebagai banteng pertahanan.
h. Pulau
Morotai, Maluku Utara
Pulau
Morotai terkenal dengan budaya tradisionalnya seperti upacara adat yang
diperuntukkan agar terjadi keseimbangan alam atas penggunaan sumber daya
laut.Selain upacara adat, tarian tradisional yang ada di pulau Morotai
merupakan budaya tradisional yang melengkapi keindahan bahari Pulau
Morotai.Peninggalan sejarah Perang Dunia II menjadi nilai potensi wisata untuk
pengembangan ekonomi kreatif di Pulau Morotai.
i.
Raja Ampat, Papua
Wilayah
Raja Ampat menyimpan potensi wisata yang sangat besar bahkan sudah dikenal di
mancanegara.Potensi wisata budaya tradisional untuk pengembangan ekonomi
kreatif gencar dilakukan.
BAB
6. KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
A.
Kegiatan Pertanian yang Berkelanjutan
1. Sejarah
Pertanian Berkelanjutan
Sistem Pertanian yang
berkalanjutan adalah back to nature.
Konsep ini mengandung arti bahwa sistem pertanian hendaknya tidak merusak,
tidak mengubah, serasi, selaras, dan seimbang dengan lingkungan. Pertanian
patuh dan tunduk pada kaidah-kaidah alamiah.
Pada tahun 1920-an mulai tumbuh
kesadaran baru untuk mempertimbangkan aspek biologis dan ekologis dalam
pengelolaan industri pertanian. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa
berikut.
a. Pada
sekitar tahun 1930-an di Amerika Serikat muncul konsep pertanian lingkungan (eco agriculture) sebagai solusi atas
merosotnya produktivitas lahan dan bencana erosi yang menimpa sentra-sentra
produksi pertanian;
b.
Pada awal tahun 1940-an mulai
terdapat keseimbangan antara penggunaan teknologi kimia dan biologi, melalui
konsep pengendalian hayati hama dan penyakit (biological control for pest and diseases).
Paradigma modernisasi
pertanian bertujuan untuk mengubah sektor pertanian tradisional menjadi sektor
pertanian modern yang mampu meningkatakan produksi sektor pertanian. Paradigma
ini menjadi rujukan bagi semua pemerintahan di Negara-negara yang sedang
berkembang dalam membangun sektor pertanian mereka. Paradigma itu benama
revolusi hijau.
2. Pentingnya
Usaha Pertanian yang Berkelanjutan
Dampak negatif dari
perkembangan teknologi pertanian menurut Dr. Peter Goering menimbulkan embpat
dampak positif yang mendorong sistem budidaya pertanian harus berkelanjutan.
Keempat dampak itu adalah sebagai berikut.
a. Perubahan
sikap petani untuk tidak lagi mengutamakan penggunaan pestisida dan mendukung
sistem pertanian organik terpadu;
b. Permintaan
produk organik. Masyarakat semakin sadar akan arti kesehatan sehingga sangat
memperhatikan kualitas produk makanan dan minuman yang dikonsumsi, baik dari
segi proses produksi maupun mutu kandungan gizi;
c. Keterkaitan
petani dan konsumen. Di Negara-negara maju permintaan produk-produk pertanian
organik rata-rata naik 10%-30% per tahun;
d. Perubahan
kebijakan pembangunan pertanian yang tidak lagi hanya berorientasi hasil (product oriented), tetapi juga dengan
memperhatikan aspek kelestarian sumber daya alam secara serius.
Secara umum, pertanian
barkelanjutan bertujuan untuk meningkatakan kualitas kehidupan (equality of
life). Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Manguiat, ada beberapa
kegiatan yang diperlukan. Beberapa kegiatan itu antara lain adalah meningkatkan
pembanguna ekonomi, memprioritaskan kecukupan pangan, meningkatkan pengembangan
sumber daya manusia, dan menjaga stabilitas lingkungan.
Asas-asas yang harus
diperhatikan dalam pertanian berkelanjutan menurut Dr. Luth Ibrahim Nasution,
seorang pakar pertahanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), antara lain
sebagai berikut.
a. Sumber
daya biologis harus dimanfaatkan atau dikelola sesuai dengan kemampuan dan
kodrat alamiahnya;
b. Kualitas
lingkungan hidup dan produktivitas sumber daya alam yang diwariskan oleh suatu
generasi kepada generasi selanjutnya sekurang-kurangnya harus sama dengan
kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumber daya alam dari generasi
sebelumnya;
c. Penggunaan
sumber daya biologi yang dapat diperbarui lebih diprioritaskan;
d. Teknologi
dan manajemen pertanian yang diterapkan tidak mengurangi keragaman alamiah
(biodiversity) yang ada;
e. Pengelolaan
usaha tani diarahkan pada integrated and multiple use of natural resources;
f. Penggunaan
material harus dalam rantai alamiah sepanjang mungkin;
g. Penggunaan
material dalam usaha tani tidak mengganggu dinamika ekosistem.
h. Usaha
tani tidak menimbulkan limbah;
i.
Kuantitas dan kualitas produksi
pertanian harus melampaui kuantitas dan kualitas produk-produk buatan atau
sintetik;
j.
Kuantitas dan kualitas komoditas
pertanian yang dihasilkan harus dapat memenuhi kebutuhan minimal manusia yang
jumlah dan permintannya meningkat.
Menurut Harwood, ada
tiga hal yang harus dilaksanakan dalam pembangunan pertanian berkalanjutan.
Hal-hal itu adalah sebagai berikut.
a. Produksi
pertanian harus ditingkatkan tetapi efisien dalam pemanfaatan sumber daya;
b. Proses
biologi harus dikontrol oleh sistem pertanian itu sendiri (bukan bergantung
pada masukan yang berasal dari luar pertanian);
c. Daur
hara dalam sistem pertanian harus lebih ditingkatkan dan bersifat lebih
tertutup.
B.
Kegiatan Pertambangan yang Berkelanjutan
Konsep
pengelolaan usaha pertambangan yang berkelanjutan mengacu pada pendekatan manajemen
yang efisien serta mengintgrasikan isu-isu ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keuntungan jangka panjang bagi semua
pemangku kepentingan dan mencoba mendapatkan dukungan, kerja sama, dan
kepercayaan dari masyarakat di sekitar daerah pertambangan.
Pengelolaan
tambang yang berkelanjutan memerlukan adanya komitmen perusahaan terhadap
nilai-nilai keberlanjutan. Selain itu, struktur organisasi sistem manajemen
yang memadai juga diperlukan.
Manajemen
yang berkelanjutan juga bergantung pada perilaku etis individu serta
kepercayaan untuk mendorong partisipasi dan komitmen dari pihak terkait. Hal
ini memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat dan mendorong individu untuk
mengambil risiko dalam setiap perbaikan yang dilakukan. Oleh karena itu,
manajemen berkelanjutan menawarkan berbagai manfaat potensial sebagai berikut.
a. Reputasi
perusahaan meningkat dengan risiko kerugian rendah;
b. Efisiensi
operasional yang lebih tinggi dengan pengelolaan keselamatan dan kesehatan,
penggunaan energy, sumber daya, dan proses produksi yang berkelanjutan;
c. Perncanaan
dan pengendalian dari pelaksanaan sistem manajemen, dan filosofi perbaikan
terus-menerus berkaitan dengan pengelolaan yang berkelanjutan dapat
ditingkatkan;
d. Akses
terhadap sumber daya mineral lebih midah sehingga biaya untuk memperoleh sumber
daya lebih rendah dan tingkat kegagalan proyek berkurang;
e. Perekrutan
dan pemberdayaan sumber daya manusia lebih mudah sehingga kepemimpinan,
motivasi, inisiatif, dan pengambilan kebijakan dilaksanakan secara bertanggung
jawab;
f. Proyek
pembiayaan lebih mudah dan lebih ekonomis. Investor memiliki persepsi
konsekuensi keuangan yang positif karena izin sosial dalm pembiayaan
proyek-proyek pertambangan baru lebih mudah;
g. Biaya
pengembangan proyek lebih rendah dengan bantuan pihak-pihak terkait sehingga
proses perizinan lebih cepat.
C.
Kegiatan Industri dan Jasa yang
Berkelanjutan
Industri
adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah
jadi, atau barang jadi menjadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
untuk penggunannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Kegiatan
produksi memang memberikan dampak pada pembangunan berkelanjutan. Hal ini
terlihat dari pengaruhnya baik secara internal, maupun eksternal. Pengaruh
internal antara lain sebagai berikut.
1. Masukam
(input) bahan baku dalam keadaan alami;
2. Sumber
pembangkit tenaga listrik;
3. Proses
transformasi;
4. Pembangkit
residu dan racun.
Sementara itu, pengaruh eksternal antara
lain terlihat pada hal-hal berikut.
1. Masukan
(input) bahan baku industry;
2. Penggunaan
produk oleh konsumen;
3. Diposisi
akhir dari produk setelah masa manfaatnya berakhir.
Kebutuhan
untuk memantau kegiatan dan pengembangan industri mendorong para peneliti untuk
menciptakan beberapa indikator. Menurut Daly, ada tiga indikator penting yang
berkaitan denagn tujuan dari pembangunan berkelanjutan. Ketiganya adalah
sebagai berikut.
1. Tingkat
penggunaan sumber daya alam terbarukan tidak boleh lebih besar daripada laju
pembaharuan sumber daya;
2. Tingkat
penggunaan sumber daya yang tidak terbarukan tidak melebihi jumlah penggantinya
yang dapat diperbaharui;
3. Polusi
yang dihasilkan tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi lingkungan.
Hubungan perusahaan jasa dengan
pembangunan berkelanjutan yakni ada tiga hal yang perlu diperhatikan.:
1.
Efek domino yang ditawarkan. Dampak
terbesar dari kegiatan perusahaan jasa tidak dari apa yang dilakukannnya,
tetapi bagaimana hal itu mempengaruhi perolaku dan pilihan pelanggan;
2.
Ancaman Strategis untuk pelanggan, gambar
atau model bisnis. Dampak keberlanjutan terhadap hal ini harus diperhatikan.
Industri asuransi misalnya, sangat prihatin tentang bagaimana perubahan iklim
dapat mempengaruhi pelanggan mereka.
3.
Kesempatan untuk memberikan kontribusi
positif;
Berdasarkan keterangan
di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab perusahaan jasa jauh melampaui
kertas daur ulang dan mengurangi penggunaan energi. Ada sejumlah ancaman dan
peluang yang harus dipertimbangkan. Perusahaan-perusahaan jasa harus melihat
melampaui dinding organisasi mereka sendiri. Mereka harus sama-sama meneliti
potensi ancaman terhadap citra mereka sendiri dan kelangsungan hidup dasar
pelanggan mereka dan memperhitungkan perubahn demografis di seluruh dunia.
D. Kegiatan
Pariwisata yang Berkelanjutan
Bangsa-bangsa melihat bahwa ada kebutuhan
agar pariwisata dikembangkan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Banyak
Negara telah memperkenalkan peraturan yang memerlukan survei terhadap dampak
lingkungan untuk pengembangan wisata yang lebih besar. Sejak Rio Summit pada
tahun 1992, telah ada inisiatif dalam mendukung pariwisata bekelanjutan di
tingkat internasional. Inisiatif-inisiatif itu adalah sebagai berikut.
a.
Pariwisata berkelanjutan memungkinkan
penggunaan keanekaragaman hayati secara rasional dan dapat memberikan
kontribusi pada pelestarian keanekaragaman itu;
b.
Penegmbangan pariwisata harus dikontrol
dan dikelola dengan hati-hati sehingga tetap lestari;
c.
Peehatian khusus harus diberikan untuk
pariwisata di daerah ekologis dan budaya sensitif, di mana pariwisata missal
harus dihindari;
d.
Semua pihak yang terkait, termasuk
sektor swasta, memiliki bagian untuk bermain dalam mewujudkan pembangunan
pariwisata berkelanjutan dan prakarsa yang dilakukan secara sukarela harus
didorong;
e.
Kepentingan khusus harus melekat pada
tingkat lokal. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk pembangunan
pariwisata berkelanjutan tetapi harus memperoleh manfaat tertentu dari
pariwisata.
E. Pemanfaatan
Sumber Daya Alam dengan Prinsip Ekoefisiensi.
Ekoefisiensi telah didefinisikan sebagai
sebuah konsep dan strategi dalam pengurangan ketergantungan terhadap
โpenggunaan alamโ dalam kegiatan ekonomi. Hal ini dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia (kesejahteraan) serta memungkinkan generasi sekarang dan masa
depan untuk mendapatkan dan menggunakan lingkunagn secara merata.
Ada
empat karakteristik utama dari perusahaan ekoefisien yaitu.
1.
Perusahaan ekoefisien harus proaktif,
bukan reaktif. Kebijakan dibuat dan didorong oleh perusahaan untuk
kepentingannya sendiri dan kepentingan pelanggannya. Hal ini terjadi bukan
karena dipaksa oleh satu atau beberapa kekuatan eksternal;
2.
Ekoefisiensi harus dirancang, bukan
ditambahkan. Krakteristik ini mengimplikasikan bahwa optimalisasi ekoefisiensi
membutuhkan upaya perusahaan berkaitan dengan produk dan proses untuk
menginternalisasi strategi;
3.
Fleksibilitas adalah suatu keharusan
dalam implementasi strategi yang ekoefisien. Inovasi teknologi dan evolusi pasar
harus selalu diperhatikan;
4.
Ekoefosiensi bersifat menyeluruh, tidak
sporadis. Pada lingkungan bisnis global yang modern, usaha yang dilakukan tidak
hanya harus bersifat lintas sektor industri, tetapi juga bersifat lintas batas
nasional dan budaya.
F. Amdal
Amdal merupakan keseluruhan prosrs
pelestarian lingkungan mulai dari kerangka acuan, analisis dampak lingkungan
(andal), rencana pengelolaan lingkungan (RKL), dan rencana pemantauan lingkungn
(RPL). Amdal harus dilakukan dengan dua macam cara sebagai berikut.
a.
Amdal harus dilakukan pada proyek
pembangunan yang akan dilaksanakan. Apabila pemilik atau pemrakarsa proyek
tidak melakukannya, mereka akan dianggapmelanggar undang-undang dan tidak akan
mendapat perizinan untuk pembangunan proyek tersebut;
b.
Amdal harus dilakukan agar kualitas
lingkungan tidak rusak akibat proyek-proyek pembangunan.
Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi
merupakan bagian dari proses yang lebih besar dan penting. Amdal mencakup :
1.
Pengelolaan lingkungan;
2.
Pemantauan proyek;
3.
Pengelolaan proyek;
4.
Pengambilan keputusan;
5.
Dokumen yang penting.
Sejak awal perencanaan proyek, pemerintah menghendaki
diadakan studi penyajian informasi lingkungan (PIL). PIL merupakan alat
pemerintah untuk memutuskan apakah pryek yang diusulkan memerlukan kegiatan
amdal atau tidak. Keputusan-keputusan yang dapat diambil dari amdal antara lain
:
a.
Proyek tidak boleh dibangun;
b.
Proyek boleh dibangun dengan persyaratan
tertentu yang harus diikuti pemilik proyek;
c.
Proyek boleh diangun sesuai usulan.
Dengan mempelajari amdal, pengambil
keputusan menganalisis hal-hal sebagai berikut :
a.
Apakah proyek akan menimbulkan dampak
pada kualitas lingkungan hidum melampaui ambang yang sudah ditetapkan;
b.
Apakah proyek akan menimbulkan dampak
pada proyek lain sehingga terjadi pertentangan;
c.
Sejauh mana pengaruh proyek terhadap
lingkungan yang lebih luas.
Laporan amdal merupakan dokumen yang penting sebagai bahan
atau sumber informasi yang mendetail mengenai keadaan lingkungan pada waktu
penelitian, pelaksanaan proyek, dan gambaran kedaan lingkungan di masa yang
akan datang meliputi dampak-dampak yang tidak dapat dihindari, aktivitas
atlernatif, dampak jangka pendek dan jangka panjang, serta dampak yang
menyebabkan kerusakan.
Informasi
tersebut akan sangat bermanfaat untuk berbagai macan keperluan antara lain :
a.
Pembanding dalam analisis hasil pemantauan;
b.
Sumber informasi bagi proyek-proyek lain
yang akan dibangun di sekitarnya;
c.
Dokumen penting yang dapat digunakan di
pengadilan, terutama dalam menghadapi tuntutan pengusaha lain, masyarakat,
ataupun instansi pengawas.
Kegunaan amdal bagi pemerintah adalah
sebagai berikut :
a.
Menghindarkan perusakan lingkungan hidup
seperti pencemaran air, pencemaran udara, dan kebisingan;
b.
Menghindarkan
pertentangan-pertentanangan yang mungkin timbul dangan masyarakat dan pemilik
proyek lain;
c.
Mencegah agar potensi sumber daya yang dikelola
tidak rusak;
d.
Mencegah rusaknya potensi sumber daya
alam yang berada di luar lokasi proyek, baik yang diolah pengusaha lain, diolah
masyarakat, ataupun yang belum diolah;
e.
Menyesuaikan proyek pembangunan dengan
rencana pembangunan daerah dan nasional, serta tidak bertentangan dengan proyek
lain;
f.
Menjamin manfaat yang jelas bagi
masyarakat;
g.
Sebagai alat pengambil keputusan bagi
pemerintah.
Kegunaan amdal bagi pemilik proyek adalah
:
a.
Memperiapkan cara-cara pemecahan maslah
di masa yang akan datang;
b.
Sebagai sumber informasi kondisi
lingkungan di sekitar lokasi proyek secara kuantitatif, termasuk informasi
sosial ekonomi dan sosial budaya;
c.
Melindungi proyek dari tuduhan
pelanggaran atau dampak negative yang sebenarnya tidak dilakukan;
d.
Memprediksi masalah-masalah lingkungan
yang akan dihadapi di masa yang akan datang;
e.
Bahan untuk menganalisis pengelolaan dan
sasaran proyek;
f.
Bahan uji komperehansif terhadap
kelemahan dan kekurangan perencanaan proyek;
g.
Panduan untuk menemukan kondisi lingkungan
yang membahayakan proyek (bencana alam) serta mencari kondisi lingkungan yang
brguna dan mneunjang proyek.
Kegunaan amdal bagi pemilik modal adalah
sebagai berikut :
a.
Menemukan prioritas peminjaman sesuai
dengan misi;
b.
Melakukan pengaturan modal dan promosi
dari berbagai sumber modal;
c.
Menghindari duplikasi dari proyek lain
yang tidak diperlakukan;
d.
Menjamin bahwa modal yang dipinjamkan
pada proyek sesuai dengan tujuan bank dalam membantu pembangunan;
e.
Dapat menjamin bahwa modal yang
dipinjamkan dapat dikembalikan sesuai janka waktu peminjaman.
Kegunaan amdal bagi masyarakat diantaranya
:
a.
Turut serta dalam pembangunan di daerah
sejak awal, khusunya dalam memberikan masukan, informasi, atau ikut menjalankan
proyek;
b.
Mengetahui rencan pembangunan di daerah
sekitar sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadiโ
c.
Mengetahui perubahan lingkungan setelah
proyek selesai dibangun hingga dapat memanfaatkan kesempatan yang menguntungkan
dan menghindari kerugian akibat adanya proyekโ
d.
Memahami segala hal mengenai proyek
secara jelas sehingga menghindarkan kesalahpahaman dan menggalang kerja sama
yang saling menguntungkan;
e.
Mengetahui hak dan kewajiban masyarakat
dalam kaitannya dengan proyek, khususnya hak dan kewajiban masyarakat dengan
ikut menjaga dan mengelola kualitas lingkungan.
Kegunaan amdal untuk ilmuwan dan peneliti
adalah:
a.
Berguna dalam pengembangan ilmi
pengetahuan;
b.
Berguna dalam penalitian ilmiah;
c.
Berguna dalam meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan peneliti.
G. Ekolabel
Sertifikat ekolabel adalah sebuah label
produk yang menunjukkan bahwa produk tersebut diproduksi dengan mengindahkan
kaidah-kaidah kelestarian lingkungan hidup. Dengan ini konsumen dapat
mengetahui mna produk yang ramah lingkungan dan mana yang tidak. Sertifikat
ekolabel untuk produk yang bahan bakunya berasal dari sumber daya alam, dan
menunjukkan produk tersebut benar-benar berasal dari sumber daya alam yang
dikelola secara lestari serta proses produksinya tidak merusak lingkungan.
Ada tiga kriteria utama konsep kelestarian
sumber daya alam di dalam sertifikasi ekolabel. Ketiga kriteria itu adalah
kelestarian produksi, ekologi, dan sosial budaya.
Dalam
sertifikasi ekolabel, ada dua prinsip yang dipegang teguh. Pertama, sertifikasi
ini bersifat sukarela sesuai dengan kebutuhan pasar (market-based approach). Kedua, proses sertifikasi dilakukan oleh
lembaga sertifikasi yang independen.
Di Indonesia, sertifikasi ekolabel baru
diterapkan terhadap produk hasil huatn, terutama kayu dan olahannya.
Pelaksanaannya harus dilakukan karena tingkat kerusakan hutan di Indonesia
sudah sangat memprihatinkan. Selain itu sertifikasi ekolabel sudah menjadi
keniscayaan global di dalam perdagangan internasional. Kinerja ekspor Indonesia
bisa sangat terganggu kalau industri ekspornya tidak memenuhi persyaratan
ekolabel, padahal tidak sedikit industri, terutama industri hasil hutan yang
kelangsungan hidupnya sangat dipengaruhi pasar ekspor.
Sertifikasi ekolabel pertama kali dlakukan
di Jerman pada tahun 1977. Program ini dikenal dengan nama Blue Angel Program.
Tiga tahun kemudian, Jepang, Kanada dan Amerika Serikat melakukan hal yang
sama. Gagasan ini kemudian menyebar ke seluruh dunia pada tahun 1990.
BAB
7. Pelestarian Lingkungan Hidup dan
Pembangunan Berkelanjutan
A. Lingkungan Hidup
1. Pengertian
Lingkungan hidup merupakan
keseluruhan unsur atau komponen yang berada di sekitar individu yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia
memiliko keterkaitan dengan udara, tanah dan air. Disamping itu, masih banyak
hal lain yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita, misalnya hewan dan
tumbuhan, yang merupakan bagian dari lingkungan hidup. Air, tanah, udara,
hewan, tumbuhan, dan manusia merupakan bagian dari sebuah ekosistem.
Komponen lingkungan hidup dapat
dibedakan menjadi komponen makhluk hidup (biotik) dan komponen benda mati
(abiotik). Contoh komponen biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan,
sedangkan komponen abiotik adalah udara, tanah dan air. Komponen biotik dan
abiotik membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut ekosistem.
2. Lingkungan
Biotik dan Lingkungan Abiotik
Secara umum lingkungan dibedakan
menjadi dua, yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
a. Lingkungan
Biotik
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas semua makhluk hidup. Pada pokoknya makhluk hidup dapat
digolngkan berdasarkan jenis-jenis tertentu, misalnya golongan manusia, hewan
dan tumbuhan[1]. Makhluk hidup berdasarkan
ukurannya digolongkan menjadi mikroorganisme dan makroorganisme. Manusia
merupakan faktor biotik yang mempunyai pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam
pengaruh memusnahkan dan melipatkan, atau mempercepat penyebaran hewan dan
tumbuhan. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
- Produsen adalah makhluk hidup yang mampu menghasilkan makananya sendiri dan juga mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik (organisme autotrof). Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau[1].[2]
- Konsumer adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanannya sendiri dan tergantung kepada organisme lain, baik yang bersifat heterotrof maupun yang autotrof. Konsumer biasanya merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung (herbivora) dinamakan konsumer primer. Hewan yang memakan konsumer primer dinamakan konsumer II dan seterusnya sehingga terbentuk suatu rantai makanan. Konsumer terakhir disebut konsumer puncak. Contoh konsumer puncak adalah manusia[1][2].
- Pengurai (dekomposer) adalah organisme yang menguraikan bahan organik menjadi anorganik untuk kemudian digunakan oleh produsen. Dekomposer dapat disebut juga sebagai organisme detritivor atau pemakan bangkai. Contoh organisme dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur
Unsur-unsur biotik juga dapat
digolongkan berdasar satuan pembentuk ekosistem. Penjelasanya adalah sebagai
berikut
1)
Individu
adalah makhluk hidup tunggal;
2)
Populasi
adalah sekelompok individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu;
3)
Komunitas
adalah sekumpulan makhluk hidup yang hidup bersama-sama di suatu wilayah
tertentu;
b. Lingkungan
abiotik
Komponen abiotik merupakan berbagai
benda mati dan unsur alam yang berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup. Secara
terperinci, komponen abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia di sekitar organisme yang menjadi medium dan substrat untuk menunjang berlangsungnya
kehidupan organisme tersebut. Beberapa contoh komponen abiotik adalah air, udara, cahaya matahari,
tanah, topografi, dan iklim.
3. Aliran Energi
dan Materi dalam Ekosistem
Tumbuhan hijau memperoleh energi
dari matahari dan kemudian beralih pada binatang dan manusia. Energi matahari
diubah menjadi energi kimia yang terkandung dalam tubuh tumbuh-tumbuhan. Energi
yang terkandung dalam tumbuhan ini menjadi energi bagi makhluk hidup lainya.
Tumbuhan yang dimakan mengalami
proses metabolisme. Dalam proses metabolisme, energi dari tumbuhan diubah
menjadi energi yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas.
Hewan yangmemakan tumbuhan disebut
herbivora. Kemudian hewan herbivora ini akan dimakan oleh hewan karnivora.
Akhirnya, semua makhluk hidup akan mati dan jatuh ke tanah. Sisa fisik makhluk
hidup ini menjadi bahan makanan untuk berbagai bakteri, mikroba, dan jamur.
Jadi, antara komponen biotik di dalam ekosistem terdapat proses makan-memakan
yang disebut rantai mkanan.
4. Rantai Makanan
dan Piramida Makanan
Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan
melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Rantai makanan merupakan
bagian dari jaring-jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak secara
linear dari produsen ke konsumen teratas
Setiap bagian dari rantai makanan
diatur oleh suatu hukum alami. Jika salah satu komponen mengalami kerusakan
akan mengakibatkan kerusakan komponen yang lain, karena antar komponen tersebut
ada saling ketergantungan.
Pada dasarnya, tiap-tiap komponen di
dalam lingkungan dapat dikatakan sebagai โsatu untuk yang lainโ, yang dalam hal
ini dagambarkan bahwa binatang mati lalu membusuk kemudian terurai menjadi
humus dan kemudian humus ini diserap oleh tanaman. Contoh lainya rumput dimakan
rusa dan rusa dimakan harimau lalu harimau mati karena tua, setelah mati
badanya membusuk dan menjadi humus, humus itu lalu diserap oleh rumput. Di
samping rantai makanan ada pula konsep yang dikenal dengan istilah piramida
makanan
Apabila salah satu komponen
lingkungan hidup dalam rantai makanan atau piramida makanan mengalami
kepunahan, komponen lainya akan ikut terancam punah. Jika jumlah tumbuhan
berkurang, hewan herbivora kan sulit mencari makanan dan jumlahnya pun akan
berkurang. Dari uraian diatas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah
sebagai berikut:
1)
Suatu
lingkungan memiliki keteraturan alamiah;
2)
Suatu
lingkungan memiliki daya dukung lingkungan selama keadaanya masih berimbang;
3)
Unsur-unsur
dalam lingkungan berinteraksi satu sama lain secara alamiah;
4)
Dalam
batas-batas tertentu, terjadi perubahan susunan-komponen lingkungan.
5. Siklus
Biogeokimia
Siklus Biogeokimia adalah Siklus ulang air dan komponen-komponen kimia (unsur kimia) yang
melibatkan peran serta dari makhluk hidup termasuk manusia dan
bebatuan/geofisik. Siklus Biogeokimia memiliki peranan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Yang
termasuk Siklus biogeokima antara lain :
- Siklus Fosfor
- Siklus Air
- Siklus Belerang/Sulfur
- Siklus Karbon dan Oksigen
- Siklus Nitrogen
a. Siklus air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer
ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci
proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air
berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju,
hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi
kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman
sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak
secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda
b. Siklus Karbon
Siklus
karbon adalah siklus
biogeokimia
dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi. Siklus karbon dipengaruhi
oleh proses respirasi dan fotosintesis. Aktivitas manusia menggunakan bahan
bakar fosil serta pembakaran hutan dapat meningkatkan kadar CO2 di atmosfer.
Kondisi ini diseimbngkan oleh adanya kadar O2 di atmosfer yang dihasilkan dari
proses respirasi oleh manusia dan hewan serta proses fotosintesis oleh
tumbuhan.
c. Siklus Nitrogen
Siklus nitrogen, merupakan proses
pembentukan dan penguraian nitrogen sebagai sumber protein utama di alam.
Siklus ini bermula dari protein yang berasal dari atmosfer melalui proses
turunya hujan yang masuk ke dalam tanah kemudian digunakan oleh tanaman dalam
proses pembentukan protein. Bakteri sangat berperan dalam siklus ini, nitrogen
yang terikat diubah menjadi amonia dan dilepaskan kembali ke atmosfer.
d. Siklus fosfor
Fosfor
merupakan salah satu jenis elemen yang penting dalam kehidupan, sebab semua
makhluk hidup membutuhkan fosfor yang berbentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), yang
berguna untuk sumber energi metabolisme pada sel. Fosfor berbentuk ion yaitu
ion fosfat atau (PO43-), ion ini terdapat dalam bebatuan. Akibat dari
terjadinya erosi dan pelapukan kemungkinan fosfat akan terbawa ke
arah sungai bahkan sampai kelaut yang membentuk sedimen. Sedimen yang
mengandung fosfat bisa naik ke atas permukaan disebabkan terjadinya geseran
gerak dasar bumi. Tumbuhan mengambil fospat yang masih berbentuk larutan yang
berada didalam tanah.
Sumber fosfor yang terdapat dibumi yaitu dari
bebatuan, tanaman, tanah dan bahan organik. Daur fosfor yang berberupa hasil
pelapukan bebatuan dinamakan input, sedangkan outputnya yaitu berupa fiksasi
mineral dab pelindikan yang dapat dihasilkan oleh output fosfor.
e. Siklus sulfur
Siklus sulfur merupakan unsur
terpentingdalam pembentukan senyawa amino. Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam
tanah dan berlanjut dalam fase rantai makanan yang diuraikan kembali menjadi
hidrogen sulfida yang menjadi gas dan kembali ke atmosfer serta berulang
kembali menjadi siklus.
B. Kualitas dan
Baku Mutu lingkungan
Kualitas lingkungan, dalam
kaitanya dengan kualitas hidup, adalah keadaan wilayah sekitar yang baik dan
berpotensi untuk mengembangkan kualitas hidup yang tinggi. Namun kuaitas hidup
dan kualitas lingkungan bersifat subjektif dan relatif.
Kualitas
hidup dapat diukur dengan kriteria sebagai berikut.
a.
Derajat
terpenuhinya kebutuhan hidup sebagai makhluk hayati. Kebutuhan hidup jenis ini
bersifat mutlak dan didorong oleh keinginan manusia untuk menjaga kelangsungan
hidup hayati. Kelangsungan hidup hayati tidak hanya menyangkut dirinya,
melainkan juga masyarakat dan keturunanya. Kebutuhan hidup hayati terdiri atas
udara dan air yang bersih, pangan, kesempatan untuk mendapatkan keturunan,
perlindungan dari serangan penyakit dan bahaya.
b.
Derajat
terpenuhinya kebutuhan hidup manusiawi. Kebutuhan hidup jenis ini bersifat
relatif, walaupun ada kaitanya dengan kebutuhan hidup jenis pertama. Rumah dan
pakaian, misalnya tidaklah kebutuhan mutlak, tetapi termasuk dalam kebutuhan
primer.
Manusia secara ekologis adalah
bagian integral dari lingkungan hidupnya. Kelangsungan hidup manusia ditentukan
oleh kemampunnya menyesuaikan diri terhadap perubahan ligkungan. Kelangsungan
hidup manusia juga tergantung pada kondisi lingkungan hidupnya. Lingkungan
hidup di bumi tidak semata-mata sumber daya yang bisa diekploitasi, tetapi juga
lingkungan hidup yang mensyaratkan adanya keserasian.
Kualitas lingkungan dapat diukur
dengan mengunakan kualitas hidup sebgai acuan, yaitu dalam lingkungan yang
berkualitas tinggi terdapat potensi untuk mengembangkan kualitas hidup yang
tinggi. Kualitas hidup ditentukan leh tiga komponen yaitusebagai berikut.
a.
Derajat
terpenuhinya kebutuhan hidup hayati;
b.
Derajat
terpenuhinya kehidupan hidup manisiawi;
c.
Derajat
kebebasan kepemilikan;
Pembangunan pada hakikatnya
adalah โgangguanโ terhadap keseimbangan ligkungan, yaitu usaha sadar manusia
untuk mengubah keseimbangan lingkungan dari tingkat kuliatas yang dianggap
kurang baik ke keseimbngan baru pada kualitas yang dianggap lebih tinggi. Dalam
usaha ini, kondisi lingkugan harus dijaga agar tetap mampu mendukung kehidupan
pada tingkat kualitas ynag lebih tinggi. Pembangunan jenis ini bersifat
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Kemampuan lingkungan untuk memasok
sumber daya dan menoleransi zat pencemar serta ketegangan sosial bersifat
terbatas. Bats kemampuan ini disebut daya dukung. Kecenderungan ynag terjadi
sekarang adalah kenaikan kualiatas hidup disertai kenaikan konsumsi sumber
daya, tngkat pencemaran, serta ketegangan sosial. Jika kecenderungan ini terus
berlangsung, pada suatu ketika daya dukung ligkungan akan terlampaui.
Konsekuensinya adalah kehancuran kehidupan manusia.
Untuk menghindari kehancuran ini,
harus diusahakan agar kenaikan kualitas hidup terjadi bersamaan dengan
penurunan konsumsi sumber daya dan pencemaran. Hal ini hanya dapat terjadi
apabila kualitas hidup manusia tidak hanya bertumpu pada materi, tetapi juga
pada aspek non materi seperti seni untuk menghilangkan ketegangan sosial.
2. Penyebab
Kerusakan Lingkungan
Kerusakan ligkungan menjadi hal yang
tak bisa dihindarkan akibat intreraksi antara manusia dan alam. Keduanya saling
mempengaruhi. Kerusakan lingkungan tersebut terjadi karena hal-hal berikut ini.
a. Letusan Gunung
Api
Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Letusan
ini tidak dapat dicegah, akibat dari letusan gunung berapi antara lain:
- Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
- Aliran lahar dapat menyebabkan pendangkalan sungai dan banjir.
- Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.
- Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
- Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
- Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
- Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rinjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.
b. Gempa Bumi
Gempa
bumi adalah getaran
atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang bersumber dari lapisan
kerak bumi bagian dalam. Getaran gempa yang melanda daerah pemukiman
berpenduduk padat akan mengakibatkan bencana hebat. Gempa bumi dapat
mengakibatkan bencana sebagai berikut:
- Bangunan roboh
- Kebakaran akibat arus pendek lstrik
- Jatuhnya korban jiwa
- Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
- Tanah longsor akibat guncangan
- Banjir akibat rusaknya tanggul
- Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
c. Angin Siklon
Siklon adalah pusat tekanan udara
rendah berupa angin ribut atau angin puting beliung. Terdapat dua jenis siklon,
yaitu siklon di daerah lintang sedang dan siklon di derah tropis. Siklon di
belahan bumi utara bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan siklon
di belahan bumi selatan bergerak searah dengan jarum jam. Kerusakan lingkunan
yangdiakibatkan angin siklon bergantung pada kecepatan angin. Terdapat tiga
tipe siklon yaitu:
1)
Siklon
tropis, biasanya terjadi di permukaan laut dengan kekuatan sedang hingga sangat
kuat;
2)
Siklon
gelombang, terjadi di daerah lintang sedang dan lintang tinggi, mulai dari yang
lemah sampai kuat dan bersifat merusak;
3)
Tornado,
banyak terjadi di amerika serikat dan erupakan jeis siklon yang sangat kuat;
d. Aktivitas
Manusia
kerusakan lingkungan yang
diakibatkan manusia antara lain sebagai berikut:
1)
Kerusakan
hutan
Bentuk kerusakan hutan yangd
iakibatkan oleh kegiatan manusia antara lain:
a.
Pengalihan
fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman, atau alokasi
pertambangan. Pengalihan fungsi ini dilakukan dengan car menebanag atau
membakar pepohonan yang ada di hutan sehingga merusak hutan;
b.
Pemanfaatan
sumber daya hutan secara berlebihan. Contohnya adalah penebangan pepohonan di
hutan untuk keperluan industri dan bahan bangunan.
Akibat yang akan terjadi jika
hutan rusak adalah sebagai berikut:
a)
Terjadinya
perubahan iklim;
b)
Kepunahan
berbagai jeis hewan dan tumbuhan;
c)
Kekeringan
pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan;
2)
Pencemaran
lingkngan
Pencemaran lingkungan dapat
berupa masuknya limbah hasil kegiatan manusia ke dalam suatu wilayah tertentu
dan dapat mengubah kualitas lingkungan wilayah tersebut. Contohnya, pencemaran
air sungai yang biasa digunakan untuk mandi dapat menimbulkan penyakit
gatal-gatal.
3. Baku Mutu
Lingkungan
Menurut UU no. 32 tahun 2009, baku
mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemaran yang
ditolerir keberadaanyadalam suatu sumber daya tertentu sebgai unsur lingkungan
hidup. Dengan kata lain, baku mutu adalah peraturan pemerintah yang berisi
spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang atau boleh berada
dalam sumber daya atau lingkungan. Secara objektif baku mutu lingkugan
menunjukkan sasaran pengelolaan lingkungan.
Kriteria baku mutu adalah kompilasi
atau hasil dari suatu pengolahan data limbah yang akan digunakan untuk
menentukan apakah suatu kualitas air atau udara dapat digunakan sesuai objektif
penggunaan pada tempat tertentu.
Berkaitan dengan baku mutu
lingkungan, terdapat nilai ambang batas yang merupakan batas-batas daya
toleransi atau kemampuan lingkungan.
4. Langkah-Langkah
Penyususnan Baku Mutu Lingkungan
Langkah-langkahnya dalah sebgai
berikut:
a.
identifikasi
penggunaan sumber daya atau media ambien yang harus dilindungi;
b.
merumuskan
formulasi kriteria dengan menggunakan kumpulan dan dan pengolahan informasi
ilmiah;
c.
merumuskan
baku mutu ambien dari hasil penyusunan kriteria;
d.
merumuskan
baku mutu limbah yang boleh dilepas ke dalam lingkungan;
e.
membentuk
program pemantauan dan pengumpula berbagai informasi guna penyempurnaan atau
perbaikan data dan juga sebagai umpan balik;
5. Jenis-Jenis Baku
Mutu Lingkungan
Jenis-jenis baku mutu lingkungan
diatur dalam berbagai peraturan pemerintah dapat diuraikan sebagai berikut.
Peraturan yang digunakan dalam penetapan baku lingkungan adalah UU No. 32 tahun
2009.
a.
Baku
mutu air adalah bats kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar
terdapat dalam air, namun air tetap berfungsi sesuai dengan peruntukanya.
b.
Baku
mutu air limbah adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar untuk dibuang dari sumber pencemaran ke dalam air pada sumber air
sehingga tidak menyebabkan dilampauinya baku mutu air.
c.
Baku
mutu udara ambien adalah batas kadar yang diperblehkan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di udara, namun tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk
hidup, tumbuh-tumbuhan dan benda.
d.
Baku
mutu air laut adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen
lain yang ada atau harus ada, dan zat atau bahan pencemar yang ditenggang
adanya dalam air laut.
e.
Baku
mutu udara emisi adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara sehingga tidak
mengakibatkan dilaluinya baku mutu udara ambien.
f.
Baku
mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baku mutu udara ambien dan emsi
ditetapkan untuk melindungi kualitas udara di suatu wilayah. Baku mutu udara
ambien dan emisi limbah gas yang dibuang ke udara harus mencantumkan secara
jelas dalam ijin pembuangan gas. Semua kegiatan yang membuang limbah gas ke
udara ditetapkan mutu emisinya dengan pengertian emisi dari limbah gas yang
dibuang ke udara tidak melampaui baku mutu udara emisi yang telah ditetapkan.
Parameter baku mutu udara ambien
terdiri atas:
a.
Amoniak
b.
Timah
hitam/timbal
c.
Debu
d.
Sulfur
dioksida
e.
Karbon
monosikda
f.
Oksida
nitrogen
g.
Oksida
h.
Hidrogen
sulfida
i.
Hidrokarbon
Kriteria mutu air ditetapkan
untuk memnentukan kebijaksanaan perlindungan sumber daya air dalam jangka
panjang, sedangkan baku mutu air limbah dipergunakan untuk perencanaan,
perizinan, dan pengawasan mautu air limbah dari berbagai sektor usaha.
Kriteria kualitas sumber air di
Indonesia ditetapkan berdasarkan pemanfaatan sumber air dan mutu yang
ditetapkan berdasarkan karakteristik suatu sumber air.
Sumber air dapat digolongkan menjadi
sebagai berikut.
a.
Golongan
A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum tanpa pengolahan terlebih
dahulu;
b.
Golongan
B, yaitu air yang baik untuk keperluan rumah tangga tapi tidak sebaik air
Golongan A.
c.
Golongan
C, yaitu air yang baik untuk peternakan dan perikanan tapi tidak sesuai
digunakan untuk golongan A dan B.
d.
Golongan D, yaitu air yang sesuai untuk
pertanian tapi tidak sesuai utuk golongan A, B, C.
e.
Golongan
E, yaitu air yang tidak sesuai untuk keperluan tersebut dalam Golongan A, B, C,
dan D.
Untuk melindugi sumber air sesuai
dengan kegunaanya, perlu ditetapkan baku mutu air limbah cair dengan berpedoman
kepada alternatif baku mutu limbah cair yang telah ditetapkan dalam keputusan
menteri negara kependudukan dan lingkungan hidup No. KEP-51/MENLH/10/1995
tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri. Baku mutu limbah cair
tersebut ditetapkan oleh gubernur dengan memperhitungkan beban maksimum yang
dapat diterima air pada sumber air.
C. Pencemaran,
Perusakan, dan esiko Lingkungan Hidup
1. Pencemaran
Lingkungan Hidup
Menurut UU No. 32 tahun 2009,
pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkanya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehngga melampauai baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Pencemaran
atau polusi dapat menimbulkan gangguan ringan hingga berat terhadap kualitas
lingkungan hidup. Macam-macam pencemaran adalah sebagai berikut.
a.
Pencemaran udara
Pencemaran udara diakibatkan oleh
emisi atau bahan pencemar yang dihasilkan oleh proses pembakaran, seperti asap
pabrik, asap kendaraaan bermotor, dan asap pembakaran sampah. Dampak pencemaran
udara antara lain terjadinya efek rumah kaca, penipisan lapisan ozon, dan hujan
asam.
Sebagaian sinar matahari yang
diterima permukaan bumi diserap oleh bumi dan sebagain lagi dipantulkan kembali
ke udara. Gas karbon dioksida (CO2)
yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, dapur rumah tangga, dan pabrik-pabrik
akan terkonsentrasi di atmosfer. Konsentrasi gas yang berlebihan di udara aan
terakumulasi di atmosfer dan akhirnya akan menyelimuti permukaan bumi.
Gas-gas tersebut memilki sifat dapat
ditembus panas matahari, tetapi menghalangi panas tersebut utuk dipantulka
kembali ke luar angkasa. Panas matahari yang terperangkap di udara akan
menaikkan suhu permukaan bumi. Hal ini disebut efek rumah kaca.
Dampak efek
rumah kaca terhadap kehidupan di muka bumi adalah peningkatan suhu udara dan
mempercepat perubahan iklim global. Jika suhu bumi bertambah panas, akan timbul
akibat-akibat sebagai berikut.
ยท
Es di kutub akan
mencair sehingga mengakibatkan permukaan air laut naik dan menenggelamkan
daerah pesisir serta pulau-pulau yang rendah.
ยท
Udara yang terlalu
panas dapat merusak tanaman sehingga produksi pertanian akan berkurang.
Saat
ini lapisan ozon (O3) sudah menipis,
bahkan konsentrasi ozon di atas kurub selatan semakin berkurang. Lapisan ozon
berada di lapisan stratosfer dan memiliki sifat menyerap sinar ultraviolet yang
berasal dari matahari. Dengan adanya lapisan ozon, hanya sebagian kecil sinar
ultraviolet yang sampai ke permukaan bumi.
Pengaruh lapisan ozon terhadap
kehidupan manusia adalah sebgai berikut.
ยท
Ketika sinar
ultraviolet mengenai lapisan ozon, sebagian besar sinar tersebut akan terserap.
ยท
Jika terlalu banyak
sinar ultaviolet yang mencapai permukaan bumi, akan membahayakan makhluk hidup
hingga menyebabkan kematian.
Proses rusaknya
lapisan ozon adalah sebagai berikut.
ยท
Lapisan ozon dapat
bereaksi terhadap zat-zat tertentu yang sampai ke lapisan itu, antara lain zat
CFC.
ยท
Gas CFC yang naik ke
udara akan mengurangi konsentrasi lapisan ozon.
ยท
Gas CFC banyak terdapat
dalam barang buatan manusia, seperti lemari es, pendingin udara, semprotan
aerosol, dan insektisida.
ยท
Jika hal ini terjadi
terus-menerus, lapisan ozon akan makin menipis hingga hilang sama sekali. Jika
lapisan ozon menipis, sinar ultraviolet akan mencapai ke permukaan bumi dalam
jumlah yang melebihi ambang batas. Kelebihan sinar ultraviolet pada permukaan
bumi akan berakibat timbulnya penyakit kanker kulit dan katarak, serta dapat
merusak pertumbuhan tanaman.
Terjadinya
hujan asam disebabkan bercampurnya senyawa karbon dioksida, sulfur oksida, dan
nitrogen oksida serta air hujan. Senyawa-senyawa tersebut bereaksi dengan air
hujan dan menghasilan senyawa asam sulfat, asam nitrat, serta asam bikarbonat.
Senyawa-senyawa tersebut dihasilkan oleh industri seperti industri minyak bumi,
industri pengolahan logam, dan industri batu bara.
Dampak hujan
asam terhadap kehidupan manusia antara lain sebagai berikut.
ยท
Hujan asam pada sungai
dan danau akan memengaruhi kehidupan biota air tawar, seperti ikan dan
plankton.
ยท
Air hujan dengan
tingkat keasaman tingi dapat merusak tanaman, menyebabkan karat pada benda
logam, merusak marmer, dan arca atau candi.
b. Pencemaran suara
pencemaran suara dapat timbul dari
suara mobil, kereta api, pesawat udara, dan mesinjet. Pada pusat-pusat hiburan
dapat pula terjadi pencemaran suara yang bersumber dari pengeras suara.
Pencemaran suara dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit dan
gangguan pada manusia dan hewan, seperti gangguan jantung, pernapaan, perasaan
gelisah, dan gangguan saraf.
c. Pencemaran air
Pencemaran air merupakan keberadaan
konsentrasi suatau zat pengotor di dalam air dalam waktu cukup lama sehingga
dapat menimbulkan pengaruh tertentu. Pencemarn air dapat mengakibatkan
berkurangnya persedian air bersih dan berpengaruh terhadap kesehatan manusia
dan makhluk hidup lainya. Jumlah zat pencemar yang masuk ke dalam air pada
waktu tertentu mempengaruhi tingkat pencemaran.
Pembuangan limbah industri secara
sembarangan bisa mencemari sungai dan laut. Jika sungai dan laut tercemar,
banyak ikan dan makhluk hidup di dalamnya akan mati. Selain itu, air sugai dan
laut yang tercemar juga mengakibatkan manusia sulit mendapat sumber air yang
sehat dan bersih. Pemakiaan detergen juga dapat mencemari air.
Busa sabun detergen sulit
dinetralkan secara alami. Air yang tercemar detergen dapat terserap ke dalam
tanah sehngga mencemari persediaan air tanah.
Kualitas air dapat diketahui melalui
bebrapa parameter sebagai berikut.
1)
Parameter
kimia, antara lain kandungan senyawa kimia organik dan anorganik.
2)
Parameter
fisik, antara lain warna, bau, temperatur, dan rasa.
Dalam kaitan dengan kualitas air,
PP No. 20 tahun 1990 memuat baku mutu air yang dijadikan standart sebagai
berikut.
ยท
Golongan
A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum tanpa pengolahan terlebih
dahulu;
ยท
Golongan
B, yaitu air yang baik untuk keperluan rumah tangga.
ยท
Golongan
C, yaitu air yang baik untuk peternakan dan perikanan.
ยท
Golongan D, yaitu air yang sesuai untuk
pertanian dan industri serta pembangkit listrik tenaga air.
d. Pencemaran tanah
Pada dasarnya, tanah dapat mengalami
pencemaran. Penyebab pencemaran tanah antara lain sebagai berikut.
1)
Pembuangan
limbah industri dan pertamabangan, tumpahan minyak, dan penggunaan pestisida.
2)
Penimbunan
sampah kertas, plastik, botol, kaleng bekas yang tidak dapat terurai secara
alami.
Sampah, atau dkenal juga dengan
limbah padat, merupakan zat padat yang timbul dari sisa kegiatan manusia. Jenis
sampah antara lain sampah rumah tangga, sampah industri, sampah rumah sakit,
sampah pertanian, dan sampah konstruksi. Akibat sampah yang berlebihan pada
lingkungan antara lain sebgai berikut.
ยท
Menjadi
sumber bibit penyakit.
ยท
Mengandung
bahan kimia beracun yang dapat membahayakan kesehatan.
ยท
Merupakan
tempat hidup dan berkembang biak binatang vektor penyakit, seperti lalat dan
tikus.
ยท
Dapat
menyumbat aliran sungai dan mencemari air tanah.
ยท
Dapat
menyebarkan bau busuk.
ยท
Dapat
merusak pipa saluran air karena bersifat korosif.
Di negara-negara maju, pembuangan
rongsokan mobil serta barang yang tak terpakai juga menjadi masalah. Jika
benda-benda tersebut dibakar, akan mengakibatkan pencemaran udara sehingga
kadar CO2 di udara meningkat, sedangkan pertikel-partikel halus dalam asap
dapat mengakibatkan pengaruh buruk. Pada abad ke 20, keadaan CO2 di dunia
mengalami kenaikan sebesar 20 persen dibandingkan abad sebelumnya. Hal ini
diduga menyebabkan kenaikan suhu udara di bumi.
2. Perusakan
Lingkungan Hidup
Ketersediaan sumber daya alam di permukaan
bumi sangat bervariasi dan persebaranya tidak merata. Ada sumber daya alam yang
berlimpah dan ada pula yang jumlahnya terbatas dan sangat sedikit.
Jika terjadi ketidak seimbangan
antara jumlah penduduk dan jumlah sumber daya alam, kondisi lingkungan hidup
bisa berubah. Perubahan akibat kegiatan manusia bisa berdampak baik atau buruk.
Contoh perubahan lingkungan ke arah yang buruk adalah pencemaran lingkungan,
pembukaan hutan, dan permasalahan sosial. Umumnya, kerusakan sumber daya alam
diakibatkan oleh eksploitasi besar-besaran. Bentuk-bentuk kerusakan sumber daya
alam di Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Pertanian dan
Perikanan
Berkurangnya luas hutan merupakan
salah satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh perladangan yang berpindah.
Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang.
Akibatnya, saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah yang intensif.
Hal ini bisa menyebabkan banjir. Sementara itu, saat musim kemarau akan terjadi
kekurangan air. Contoh lain, pemberian pupuk dan penyemprotan hama yang
berlebihan. Pengguna pestisida dan insektisida untuk membasmi hama tertentu,
bisa menyebabkan timbulnya jenis hama baru yang lebih kebal terhadap zat kimia
tersebut. Dalam hal pemupukan, larutan pupuk yang ikut bersama air buangan
irigasi dapat mengganggu keseimbangan ekosistem pada daerah perairan.
Cara penagkapan ikan yang salah,
seperti menggunakan pukat harimau, juga menyebakan berkrangnya jenis-jenis ikan
tertentu. Penangkapan ikan menggunakan bahan peledak, dapat ikut mematikan
ikan-ikan kecil dan merusak ekosistem laut.
b. Teknologi dan
Industri
Perkembangan teknologi yang pesat
mempermudah manusia dalam mengolah alam dan lingkungan hidup. Hanya saja,
penggunaan teknologi harus tepat dan sesuai dengan karakteristik suatu daerah.
Pemanfaatan teknologi yang salah dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Contohnya, penggunaan traktor untuk membajak sawah. Traktor memang mempermudah
dan mempercepat pekerjaan petani, tetapi sisa bahan bakar dan buangan oli traktor
bisa merusak lingkungan.
3. Risiko
Lingkungan Hidup
a. Banjir
Banjir sering terjadi saat musim
hujan, terutama ketika curah hujan tinggi. Banjir merupakan air yang meliputi
daerah yang cukup luas akibat luapan air sungai atau air pasang. Kota Jakarta
sering mendapat banjir kiriman dari kota Bogor karena kedua kota tersebut
terletak dalam satu daerah aliran sungai (DAS). Hal ini terjadi saat Bogor
(daerah hulu sungai) mengalami hujan sangat deras sehingga jumlah air limpasan
permukaan melebihi daya tampung sungai. Akibatnya, sesampainya di jakarta
(daerah hilir sungai), air sungai meluap dan terjadi banjir.
Banjir dapat merusak saluran
irigasi, jembatan, jalan raya, jalan kereta, rumah penduduk, dan lahan
pertanian. Di samping itu, hewan dan manusia pun dapat menjadi korban akibat
terkena banjir besar atau banjir bandang.
Faktor-faktor lingkungan yang
menyebabkan banjir, antara lain:
1)
Penebangan
hutan secara tak terkendali;
2)
Pembuangan
sampah di berbagai tempat;
3)
Berkurangnya
daerah resapan air hujan karena tanah di kota telah beralih menjadi bangunan
dan jalan;
4)
Rusaknya
tanggul-tanggul sungai dan pendangkalan sungai akibat sedimentasi dan timbunan
sampah.
b. Letusan Gunung
Material letusan gunung api juga
dapat merusak lingkungan sekitar. Contohnya adalah sebagai berikut.
1)
Lava
dan lahar panas dapat merusak apa saja yang dilewati;
2)
Lahar
dingin dapat merusak lahan pertanian, daerah permukiman penduduk, serta
bangunan;
3)
Debu-debu
letusan gunung api, dapat mencemari udara dan membahayakan aktivitas
penerbangan;
4)
Sumber-sumber air menjadi kering sehingga
tumbuh-tumbuhan banyak yang mati;
5)
Gempa
bumi mengiringi letusan dapat menimbulkan korban jiwa.
c.
Gempa Bumi
Gempa
bumi adalah getaran atau gerak pada kerak bumi sebagai akibat dari tenaga
endogen. Gempa bumi dapat berupa gempa vulkanik, gempa tektonik, atau gempa
terban (runtuhan). Kerusakan lingkungan akibat gempa bumi antara lain sebagai
berikut.
1)
Jalan
raya, jembatan, rumah penduduk, dan bangunan banyak yang rusak atau hancur;
2)
Jaringan
listrik, telekomunikasi, dan pipa air rusak atau tidak berfungsi;
3)
Gempa
bumi yang terjadi di laut dapat menimbulkan tsunami dan membahayakan perjalanan
kapal laut serta permukiman di daerah pesisir.
d. Angin Topan
Angin topan adalah angin yang
berhembus dengan kecepatan yang sangat tinggi. Angin topan yang disertai hujan
disebut badai. Angin topan disebut juga tornado, hurikan, taifun, mistral
(Prancis), dan willy-willy (Australia).
Kerusakan lingkungan akibat angin
topan antara lain sebagai berikut.
1)
Rumah-rumah
yang kurang kuat dapat hancur dan potongannya terbawa sampai beberapa
kilometer;
2)
Atap
bangunan, rumah, dan gedung-gedung rusak, atau roboh;
3)
Membahayak
pesawat, helikopter, dan aktivitas penerbangan;
4)
Merusak
areal hutan, perkebunan, dan pertanian;
5)
Dapat
menggulingkan gerbong kereta dan mobil serta menimbulkan korban jiwa;
6)
Menimbulkan
ombak yang besar sehingga dapat menenggelamkan kapal dan perahu;
7)
Angin
kering dan panas (angin fohn) dapat merusak tanaman.
e. Musim kemarau
Musim kemarau yang terik dan
berkepanjangan dapat merusak lingkungan hidup. Beberapa kerusakan yang dapat
terjadi antara lain sebagai berikut.
1)
Tumbuhan-tumbuhan
banyak yang mati sehingga dapat mengancam keberadaan makhluk hidup lainnya;
2)
Sungai-sungai,
danau-danau, dan cadangan air tanah menjadi kering sehingga dapat menyulitkan
aktivitas pertanian;
3)
Dedaunan
dan batang pohon mengering sehingga mudah terjadi kebakaran hutan.
D. Usaha
Pelestarian Lingkungan Hidup
Pelestarian lingkungan hidup adalah
serangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan
perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh berbagai fenomena agar tetap
mampu mendukung kehidupan makhluk hidup. Upaya pelestarian dilakukan agar
sumber daya pada lingkungan hidup dapat bertahan selama mungkin dan dapat dinikmati
oleh generasi yang akan datang.
Berbagai upaya pelestarian
lingkungan hidup antara lain sebagai berikut.
1.Upaya Pelestarian
Hutan
Upaya ini dilakukan melalui
penerapan tata guna lahan, peraturan TPTI (tebang pilih tanam Indonesia),
reboisasi, dan sistem tumpang sari pada pertanian. Sistem tumpang sari
dilakukan peladang dengan cara menanam tanaman pangan di antara larikan pohon.
Setelah kira-kira lima tahun, ketika pohon telah tumbuh besar, maka sistem
tumpang sari tidak dapat dilakukan.
2. Upaya
Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Upaya pelestarian juga dilakukan
pada berbagai varietas asli tanaman, misalnya padi jenis cianjur dan rojolele.
Selain itu, penetapan status puspa nasional pada bunga melati dan satwa
nasional pada komodo, merupakan upaya untuk melestarikan tumbuhan dan hewan
endemik.
3. Upaya
Pelestarian Tanah dan Sumber Daya Air
Pelestarian sumber daya air
dilakukan dengan mencegah pencemaran, merawat dan membersihkan pintu-pintu air,
dan menghemat air. Hutan-hutan di sekitar sungai, danau, mata air, dan rawa
perlu dipertahankan luas dan kelestariannya. Upaya untuk mengurangi pencemaran
sungai, diantaranya melalui pelaksanaan program kali bersih (prokasih) pada
sungai-sungai yang tercemar.
4. Upaya
Pelestarian Sumber Daya Udara
Upaya pelestarian sumber daya udara
dilakukan dengan mengharuskan pabrik memasang alat penyaring udara. Penambahan
luas terbuka hijau dan hutan kota juga perlu dilakukan. Selain itu, diadakan
juga uji emisi gas buangan kendaraan bermotor. Berbagai upaya pelestarian
sumber daya udara adalah sebagai berikut.
a.
Tidak
menggunakan semprotan yang mengandung gas CFC dan insektisida;
b.
Menggunakan
alat penyaring udara pada kendaraan bermotor;
c.
Mengurangi
konsumsi sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui;
d.
Menggunakan
pendingin udara dan lemari es yang tidak mengandung freon;
e.
Menanam
kembali pohon muda untuk menggantikan pohon yang telah ditebang;
f.
Menghemat
penggunaan kertas;
g.
Menggunakan
air sehemat mungkin, contohnya mengguanakan air bekas mencuci untuk menyiram
tanaman;
h.
Memilih
sampah menurut jenisnya sehingga dapat didaur ulang.
E. Implementasi
Pembangunan Berkelanjutan
1. Pengertian
Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan adalah upaya untuk
meningkatkan kualitas hidup secara bertahap dengan memanfaatkan sumber daya secara
bijaksana. Sumber daya yang mendukung pembangunan adalah sebagai berikut.
a.
Sumber
daya manusia: jumlah penduduk, pendidikan, kesehatan, keterampilan, dan
kebudayaan;
b.
Sumber
daya alam: air, tanah, hutan, mineral tambang, dan keanekaragaman hayati;
c.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi: transportasi, komunikasi, teknologi industri, dan
rekayasa.
Sumber daya bersifat terbatas
sehingga harus digunakan secara cermat dan hati-hati. Ketidakcermatan dalam
penggunaan sumber daya yang dimiliki negara dapat menimbulkan masalah-masalah
lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut.
a.
Permasalahn
sumber daya alam: kerusakan bhutan, kepunahan hewan dan tumbuhan, serta
perluasan lahan kritis;
b.
Permasalahan
pemukiman: sanitasi, pemukiman kumuh, dan kekurangan air bersih;
c.
Polusi
lingkungan: pencemaran air, tanah, dan udara.
Dalam pembangunan, perlu
diperhatikan keseimbangan antara pembangunan dan kondisi lingkungan. Lingkungan
berfungsi sebagai penopang pembangunan. Jika pembangunan tidak memerhatikan
faktor lingkungan, lingkungan hidup akan rusak dan proses pembangunan akan
terhenti.
Pembangunan berwawasan lingkungan
adalah upaya peningkatan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan
faktor lingkungan. Pada prosesnya, pembangunan ini mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya alam, sumber daya manusia, dan ilmu pengetahuan dengan menyelaraskan
ketiga komponen tersebut sehingga berkesinambungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan juga dikenal dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable
develompent), yaitu pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisien, dan
memerhatikan kepentingan generasi masa kini serta generasi yang akan datang.
Konsep pembangunan berkelanjutan
merupakan kesepakatan global yang dihasilkan oleh KTT bumi di Rio de Janeiro
pada tahun 1992. Di dalamnya terkandung dua gagasan penting, yaitu sebagai
berikut.
a.
Gagasan
kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk bertahan hidup, yang
memprioritaskan kebutuhan masyarakat miskin;
b.
Gagasan
keterbatasan, yakni keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
manusia di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Upaya peningkatan kualitas manusia
pada masa kini harus memperhitungkan juga kualitas manusia pada masa yang akan
datang. Pemanfaatan lingkungan sebagai penopang pembangunan harus pula
memperhitungkan keterbatasannya. Hal-hal penting dalam pelaksanaan pembangunan
berwawasan lingkungan antar lain sebagai berikut.
a.
Proses
pembangunan hendaknya berlangsung terus-menerus dengan ditopang kualitas
lingkungan dan kualitas manusia yang berkembang secara berkelanjutan;
b.
Pembangunan
meningkatkan kesejahteraan generasi sekarang tanpa mengurangi kesejahteraan
generasi yang akan datang;
c.
Lingkungan
hidup memiliki keterbatasan sehingga dalam pemanfaatannya akan mengalami
pengurangan;
d.
Semakin
baik kualitas lingkungan maka semakin baik pula pengaruhnya terhadap kualitas
hidup. Hal ini tercermin antara lain pada meningkatnya usia harapan hidup;
e.
Penggunaan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dilakukan sehemat mungkin dan
dilakukan pengembangan sumber daya alternatif.
2. Ciri-Ciri Pembangunan
Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan memiliki
karakteristik yang khas dan berbeda dengan pola pembangunan lain yang
dilaksanakan selama ini. Ciri-ciri tersebut antara lain sebagai berikut.
a.
Menggunakan
pendekatan integratif untuk menjelaskan keterkaitan yang kompleks antara
manusia dengan lingkungannya;
b.
Menggunakan
pandangan jangka panjang untuk merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya pendukung pembangunan;
c.
Menjamin
pemerataan dan keadilan melalui strategi pembangunan berwawasan lingkungan yang
dilandasi oleh pemerataan distribusi lahan, faktor produksi, kesempatan
berusaha, dan ekonomi;
d.
Memelihara
keanekaragaman hayati untuk memastikan ketersediaan sumber daya alam.
Pembangunan berkelanjutan berusaha
menyatukan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup menjadi suatu sinergi
dalam meningkatkan kualitas manusia. Dimensi ekonomi dalam pembagunan
berkelanjutan tetap memfokuskan kepada pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi,
stabilitas ekonomi, dan kearifan ekonomi. Dimensi sosial mencakup pemberdayaan
sosial, peran serta sosial, kebersamaan sosial, dan pengentasan kemiskinan.
Dimensi ekologi meliputi integrasi ekosistem, ramah lingkungan, hemat sumber
daya alam, pelestarian keanekaragaman hayati, dan tanggap isu global.
BAB
III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
2 Komentar:
Ternyata BISNIS ANDA dicari oleh JUTAAN orang/harinya, Daftarkan BISNIS ANDA sekarang dan dapatkan PELUANG BESAR ini :)
Informasi lebih lanjut klik ยป www.lamanku.com
good
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda